Selamat datang di website resmi Desa Tenggulang Baru Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin -- selengkapnya...

Artikel

Mengenang Ali Haji bin Raja Haji Ahmad yang Jadi Ikon Google Doodle

05 November 2022 12:54:56  Admin  38.771 Kali Dibaca 

Raja Haji Ahmad yang Jadi Ikon Google Doodle hari ini adalah Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Jawi: راج علي حاج بن راج حاج احمد) atau juga dikenal dengan nama pena beliau adalah Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau sekitar tahun 1808 atau 1809 dan meninggal di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga (sekarang bagian dari Provinsi Kepulauan Riau) sekitar tahun 1873.

Beliau adalah ulama, sejarawan, dan pujangga abad 19 keturunan Bugis dan Melayu.

Beliau terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa, buku yang menjadi standar bahasa Melayu. Bahasa Melayu standar (juga disebut bahasa Melayu baku) itulah yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia. Ia merupakan keturunan kedua (cucu) dari Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga - Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.

Baca Juga :  Cara Mengajukan Set Top Box ke Kemkominfo secara mandiri

Mahakarya beliau yaitu: Gurindam Dua Belas (1847), menjadi pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Bahasa Melayu Riau-Lingga penggal yang pertama, merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Ia juga menulis Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk.

Raja Ali Haji juga patut diangkat jasanya dalam penulisan sejarah Melayu. Buku berjudul Tuhfat al-Nafis ("Bingkisan Berharga" tentang sejarah Melayu), walaupun dari segi penulisan sejarah sangat lemah karena tidak mencantumkan sumber dan tahunnya, dapat dibilang menggambarkan peristiwa-peristiwa secara lengkap. Meskipun sebagian pihak berpendapat Tuhfat dikarang terlebih dahulu oleh ayahnya yang juga sastrawan, Raja Ahmad. Raji Ali Haji hanya meneruskan apa yang telah dimulai ayahnya.

Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji pun menulis Mukaddimah fi Intizam (hukum dan politik). Ia juga aktif sebagai penasehat kerajaan. Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.

 

Riwayat hidup

Raja Ali Haji dilahirkan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau tahun 1808 atau 1809.Beliau adalah putra dari Raja Ahmad, yang bergelar Engku Haji Tua setelah melakukan ziarah ke Mekah. Dia adalah cucu Raja Ali Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis, saudara Raja Lumu). Fisabilillah adalah keturunan keluarga kerajaan Riau, yang merupakan keturunan dari prajurit Bugis yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-18. Bundanya, Encik Hamidah binti Malik adalah saudara sepupu dari ayahnya dan juga dari keturunan suku Bugis.

Raji Ali Haji dibesarkan dan banyak menjalani masa hidupnya serta menerima pendidikan di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga, yang pada masa kini merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Saat remaja, Raja Haji Ahmad sering menemani ayahnya dalam misi ke Batavia dan berziarah ke Mekah.

Sejarah mencatat, keduanya merupakan bangsawan Riau pertama yang melakukan perjalanan tersebut.

Menginjak usia 32 tahun, Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad menjadi bupati, dirinya bersanding bersama seorang Sultan muda.

Baca Juga : Pendaftaran Seleksi PPPK Tenaga Guru Dibuka melalui portal sscasn.bkn.go.id

Setelahnya, dirinya kembali dipromosikan menjadi penasihat agama.

Pada saat itulah Raja Haji mulai banyak menulis tentang budaya, bahasa, dan juga sastra Melayu.

Karya-karya Raja Haji Ahmad meliputi kamus Melayu, teks pendidikan tentang tugas raja, silsilah Melayu dan Bugis, dan antologi puisi.

Baca Juga : Bansos BLT BBM 2022 Tahap 2 Cair November, Cara Daftar dan Cek Penerima secara Online

Dirinya juga dikenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa. Buku tersebut kemudian menjadi standar Bahasa Melayu.

Bahasa Melayu baku tersebut kemudian ditetapkan sebagai bahasa nasional dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928. Hingga kini, dikenal sebagai Bahasa Indonesia.

Raja Haji Ahmad terkenal dengan mahakaryanya Gurindam 12 di tahun 1847. Karya tersebut mampu menjadi pembaru arus sastra pada zamannya.

Mahakarya Sastra Gurindam 12 ini terdiri atas 12 pasal dan dikategorikan sebagai puisi didaktik berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup mulia yang diridhai Allah.

Menurut catatan sejarah, Raja Haji Ahmad meninggal dunia atau wafat pada tahun 1873 di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga (sekarang bagian dari Provinsi Kepulauan Riau). [admin-TB]

 

Sumber: https://wikipedia.org

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Pemerintah Desa

 Statistik

 Arsip Artikel

24 Agustus 2016 | 47 Kali
Data Desa
22 Maret 2020 | 76.131 Kali
MUBA TANGGAP COVID-19
28 Oktober 2022 | 20.500 Kali
Seleksi PPPK Guru 2022 Di Buka, Simak Ketentuan Tahapan Mekanismenya
18 September 2022 | 1.087 Kali
Bansos BLT BBM 2022 Aceh ditargetkan rampung Pekan ini
08 Maret 2022 | 1.770 Kali
Ini 15 Desa di Musi Banyuasin Yang Lulus Seleksi Desa Lokasi Desa Cerdas
30 April 2014 | 83 Kali
LKMD
06 November 2019 | 76.157 Kali
BPD Tenggulang Baru

 Agenda

 Sinergi Program

Tenggulangbaru.id

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : SP 5, Tenggulang Baru Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin Prov. Sumatera Selatan
Desa : Tenggulang Baru
Kecamatan : Babat Supat
Kabupaten : Musi Banyuasin
Kodepos : 30755
Telepon : 082278883352
Email : desatenggulangbaru@gmail.com

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:813
    Kemarin:776
    Total Pengunjung:172.589
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:3.145.112.33
    Browser:Mozilla 5.0