Bagi generasi 70-an, masih ingat bagaimana kuatnya Pemerintahan Orde Baru (ORBA). Suatu masa pemerintahan dengan 3 parpol (P3, Golkar, dan PDI/P). Golkar (sebelumnya tidak disebut parpol), sebagai partai penguasa saat itu sangat powerfull. Pak Harto sebagai Presiden kedua didukung 3 unsur ABG (ABRI, BIROKRASI, dan Golkar). Setiap pemilu rerata dapat 70%. Sehingga tidak ada yang menduga ORBA bisa tumbang. Tapi nyatanya, setelah 30 tahunan (1967-1998) ORBA jatuh. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ini menjadi pembelajaran politik yang baik.
Pendahulunya, Bung Karno (Presiden pertama 1945-1966), tak kalah menarik. Alhamdulilah, walaupun masih usia SD, saat itu saya pernah dengar dan memperhatikan pidato Sang Proklamator itu di RRI. Setiap Si Bung pidato, kerumunan orang penuh perhatian mendengarkan. Di rumah-rumah, di warung kopi, dan kantor desa penuh orang berkerumun disekitar radio. Suaranya memukau. Penuh kharisma.
Karena itu beliau diberi gelaran-gelaran mengarah kultus. Bahkan dinobatkan Presiden seumur hidup. Merdeka!!! Tetapi ternyata, hanya 26 tahun saja bertahan. Hampir-hampir tak percaya, paduka yang mulia itu bisa tumbang. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ini menjadi pembelajaran politik yang baik.
Bagaimana pemerintah sebelum lahirnya Indonesia? Bagi politikus hal ini penting dipelajari. Misalnya, Majapahit (1293-1400) yang mempresentasikan wilayah kekuasaan NKRI masa kini. Runtuh setelah 130 tahunan.
Bagaimana penyelenggaraan pemerintahan setelah Orde Baru? Kita saat ini sedang dalam babak pemerintah era reformasi (1998--kapan?). Kita bisa belajar dan mencermati dengan nurani. Apakah era reformasi juga ada batasnya seperti era sebelumnya?
Tanggal 17 Agustus 2022 ini kita memperingati 77 tahun Indonesia Merdeka. Akankah Indonesia bisa berkuasa melebihi Majapahit? Atau ingin lebih 350 tahun, untuk membayar masa yang dirampas penjajah? Kitalah yang bisa menjawab dan menjaganya. Karena itu tugas Rumah Perekat Bangsa adalah terus sekuat tenaga menjaga keutuhannya. Berat memang. Karena diantara semangat besar untuk mempersatukan, dipihak lain ada kekuatan sistematis memecah-belahnya. Baik kekuatan dari dalam maupun luar negeri.
Bagaimana para kader dan politikus warga PATRI? Tahun Politik 2024 semakin dekat.
Anak Transmigran BISA
KoDe, 26/07/2022
Pak Lurah PATRI