Sektor industri terus mengalami perkembangan yang dinamis. Daya saing industri di Indonesia saat ini sudah sangat kuat dan kompetitif. Hal ini pastinya juga perlu didukung dengan peningkatan daya saing sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing dengan talenta dari negara lainnya. Ini penting untuk didorong agar gap terkait persyaratan tenaga kerja industri dan skill tenaga kerja yang ada saat ini dapat dipersempit dan menemukan titik temu.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan: Menjaga Keamanan Finansial Pekerja Indonesia
Melihat pentingnya daya saing SDM industri dalam meningkatkan skill dan kompetensi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Balai Diklat Industri (BDI) berupaya untuk meminimalkan kesenjangan tersebut melalui program Diklat 3 in 1 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Tujuannya adalah untuk menciptakan tenaga kerja industri kompeten dan berdaya saing sesuai dengan Peraturan Perindustrian Nomor 40 Tahun 2014.
Baca Juga : Program Kartu Prakerja Berlanjut di Tahun 2023 yang Memberikan Bantuan Pelatihan Lebih Besar
“Peserta tidak hanya dilatih, sertifikasi kompetensi, dan ditempatkan kerja saja, tetapi juga sikap dan karakter peserta akan dibentuk sebelum nantinya terjun di dunia Industri,” kata Kepala BPSDMI Arus Gunawan.
Di sisi lain, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia juga memiliki Program Kartu Prakerja sebagai program peningkatan kompetensi (skilling, upskilling, dan reskilling) angkatan kerja Indonesia. Program Kartu Prakerja bersinergi dengan berbagai lembaga pelatihan terkurasi dalam menyediakan lebih dari 1000 jenis pelatihan di berbagai bidang sejak tahun 2020.
Baca Juga : CEK BANTUAN SUBSIDI UPAH 2022 DAN PERSYARATAN MENDAPATKANNYA
Dengan kesamaan visi tersebut, BPSDMI melalui BDI berkolaborasi bersama Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) menyelenggarakan pelatihan Soft Skill Team Work Industri yang dapat menjadi bekal utama bagi para calon tenaga kerja dalam membangun kerja tim yang lebih efektif, produktif, dan solid demi mendukung produktivitas kerja dan memberi dampak baik bagi perusahaan tempat bekerjanya nanti.
Pelatihan diselenggarakan pada Sabtu, 5 November 2022 secara hybrid dengan diikuti lebih dari 300 peserta Diklat 3 in 1 yang tersebar di 7 Balai Diklat Industri se-Indonesia (Jakarta, Surabaya, Medan, Padang, Makassar, Denpasar, dan Yogyakarta), di mana peserta Diklat 3 in 1 Jakarta hadir secara offline di BDI Jakarta dan lainnya mengikuti secara online.
Baca Juga : Cek Bantuan Langsung Tunai atau BLT BBM 2022 melalui DTKS Cek Bansos Kemensos
Penyelenggaraan pelatihan ini didukung oleh lembaga pelatihan Cakap yang menyediakan voucher pelatihan bagi para peserta. Voucher yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala BPSDMI dan Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem (KKPE) MPPKP tersebut berisi 3 kali pelatihan kelas Cakap English Club dan Self Paced.
“Dengan kata lain, kolaborasi pemerintah, swasta, dunia pendidikan juga dunia industri itu nyata di program Kartu Prakerja. Tentunya hal ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi para peserta di dunia industri serta menambah keterampilan dari pelatihan yang didapatkan selama mengikuti Diklat 3 in 1”, kata Kurniasih Suditomo, Direktur MPPKP sesaat setelah penyerahan voucher.
Baca Juga : Pembuatan Akun di Sscasn.bkn.go.id untuk PPPK Tahun 2022
Saat ini, pelatihan terdapat beberapa fokus pelatihan Diklat 3 in 1 yang tersebar di seluruh BDI, yakni sewing operaxtor, assembling operator alas kaki, pembuatan batik tulis, game programmer, operator produksi olahan makanan, pembuatan batik cap, dan aneka olahan rumput laut.
“Kolaborasi ini sejalan dengan tujuan masing-masing institusi yaitu menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan mempunyai daya saing di dunia kerja. Sejalan dengan Balai Diklat Industri yang telah menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Semoga dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan sebagai langkah percepatan pemulihan kondisi di semua sektor serta langkah percepatan dalam menghadapi tantangan global,” jelas Arus Gunawan.
Sumber: