LAPORAN
KEGIATAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
Oleh : Bambang Purwanto
Dosen Pembimbing: Ayi Muhyidin, SE., MM
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN 2025
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kegiatan |
: |
Analisis Pengelolaan Usaha Peternakan Sapi Potong Masyarakat Desa Tenggulang Baru |
|||
Mitra Sasaran |
: |
Masyarakat Desa Tenggulang Baru |
|||
Lokasi/Alamat Mitra |
: |
Desa Tenggulang Baru Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasi Prov. Sumatera Selatan |
|||
Peserta KKN : |
|
|
|||
|
|||||
No. |
Nama Mahasiswa |
NIM |
Prodi |
||
1 |
Bambang Purwanto |
2261201401 |
Manajemen |
||
2 |
|
|
|
||
3 |
|
|
|
||
4 |
|
|
|
||
5 |
|
|
|
||
6 |
|
|
|
||
7 |
|
|
|
||
8 |
|
|
|
||
9 |
|
|
|
||
10 |
|
|
|
||
|
Musi Banyuasin, 11 Agustus 2025 |
Mengetahui, Kepala LP3M
Uki Masduki, SE., M.Si |
Dosen Pembimbing
Ayi Muhyidin, SE., MM |
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
BAB II METODE KEGIATAN
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I PENDAHULUAN
Nama Mitra |
: |
Sukirno (Masyarakat Desa Tenggulang Baru) |
Alamat |
: |
Rt 05 Dusun 2 Desa Tenggulang Baru Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin |
Penanggung Jawab |
: |
Sukirno |
Jabatan Penanggung Jawab |
: |
Pemilik Peternakan |
Bidang usaha/kegiatan |
: |
Penggemukan Sapi Pedaging |
Deskripsi Mitra Sasaran |
: |
Bapak sukirno adalah salah satu peternak sapi di Desa Tenggulang Baru yang Ingin meningkatkan minat warga Desa Tenggulang Baru untuk mengikuti jejak beliu sebagai Peternak sapi agar dapat meningkatkan tingkat perekonomian di Desa Tenggulang Baru. |
Warga Desa Tenggulang Baru merupakan masyarakat extranmigrasi yang menjadi desa definitif pada tahun 2006 dan ditempatkan diwilayah kabupaten Musi Banyuasin kecamatan Sungai lilin pada tahun 1999 dan ikut pemekaran kecamatan pada tahun 2010 menjadi salah satu desa di wilayah kecamatan Babat supat kabupaten Musi Banyuasin.
Perekonomian Masyrakat Desa Tenggulang Baru di tunjang oleh komoditas Perkebunan Sawit Pribadi, sektor perkebunan masyrakat desa merupakan hal yang cocok bagi pengembangan dalam hal peternakan khususnya peternakan sapi pedaging, adapun demikian hanya beberapa warga masyarakat desa yang bergerak dalam bidang peternakan sapi untuk menunjang perekonomian. Setelah dianalisa melalui wawancara dengan beberapa warga Desa Tenggulang Baru bahwasanya banyak warga Desa Tenggulang Baru yang berminat untuk bisa beternak sapi akan tetapi terbentur pada permasalahan dalam permodalan, untuk dapat melakukan beternak sapi diperlukan permodalan yang cukup besar.
Gambar ;
Wawancara dengan warga Desa Tenggulang Baru
Gambar ;
Wawancara dengan warga Desa Tenggulang Baru
Gambar ;
Wawancara dengan peternak Desa Tenggulang Baru
Dalam hal kegiatan usaha peternakan sapi pedaging, masyarakat desa tenggulang baru pada dasarnya banyak yang berminat untuk melakukan kegiatan usaha tersebut, setelah dilakukan survei dan wawancara dengan beberapa warga desa tenggulang baru ternyata menemui beberapa kendala mulai dari lingkungan sosial hingga dalam hal permodalan. Dalam hal kendala dilingkungan sosial yakni permasalahan limbah kotoran sapi hingga dalam hal pemeliharaan yng masih menggunakan metode tradisional dengan cara di gembalakan, dan dalam hal permodalan banyak masyarakat yang tidak mampu membeli bibit ternak sapi dikarenakan harga yang tinggi.
Dalam hal penyelesaian permasalahan yang dihadapi Masyarakat desa tenggulang baru Adalah dibidang permodalan yaitu dengan mendirikan koperasi dan pengajuan proposal kepada pemerintahan desa agar dapat memberikan permodalan kedalam koperasi yang akan didirikan. Sedangkan Solusi permasalaha stigma Masyarakat tentang limbah kotoran sapi yakni melakukan kampanye dan diskusi Masyarakat bahwasanya limbah tersebut dapat bermanfaat sebagai pupuk kompos.
Tabel 1. Permasalahan dan Solusi yang Ditawarkan
No. |
Permasalahan |
Solusi |
1 |
Perermasalahan Permodalan (tingginya harga bibit ternak sapi dan ongkos pembuatan kandang yang cukup mahal) |
Mendirikan koperasi, Pembuatan Kandang Komunal |
2 |
Lingkungan sosial yang menganggap kotoran sapi sbagai limbah yang kotor |
Kampanye kepada masyrakat bahwa kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk kompos; |
Dapat memberikan pengertian kepada masyarakat tentang manfaat dalam perekonomian rumah tangga dalam hal usaha beternak sapi pedaging dari penggemukan atau pengembang biakan. Masyrakat dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa dan Para peternak yang telah menjalani bidang usaha peternakan sapi. Masyarakat dapat mendirikan koperasi dengan berkolaburasi dengan Pemerintahan Desa Tenggulang Baru.
BAB II METODE KEGIATAN
METODE
Waktu pelaksanaan program dilaksanakan di Desa Tenggulang Baru, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan dilaksanakan selama 75 hari dimulai pada tanggal 11 Juni 2023 hingga 1 Agustus 2025. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jam para peternak dan masyarakat dari Desa Tenggulang Baru. Kegiatan program yang dilakukan adalah kegiatan bina desa melalui kegiatan pendampingan dan transfer teknologi yang dilakukan bersama tenaga ahli lokal desa dan mandiri oleh mahasiswa, kegiatan monitoring kepada para peternak dan masyarakat Desa Tenggulang Baru. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak serta masyarakat Desa Tenggulang Baru
Metode Pelaksanaan
Metode pendekatan dalam kegiatan pendampingan ini dengan menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) sebagai sebuah pendekatan yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama melakukan analisa terhadap masalah yang dihadapinya dengan cara merumuskan perencanaan dan kebijakan secara mandiri (Trapsila 2017), oleh sebab itu penggunaan PRA dalam pemberdayaan masyarakat memberikan upaya partisipatif kepada masyarakat untuk menentukan program yang lebih prioritas dalam bentuk tindakan yang nyata, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh terhadap kehidupannya (Rahadi 2018) dengan harapan terciptanya suasana kerja yang kondusif, kolaboratif, adaptif dan partisipatif dalam proses perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya yang ada khususnya di wilayah Desa Sumber Rejeki. PRA bisa dikatakan sebagai pendekatan, metode atau teknik, karena di dalamnya memang terdapat unsur-unsur tersebut. Di dalamnya terdapat beberapa teknik-teknik identifikasi, pengukuran dan pelibatan partisipatif masyarakat. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah identifikasi potensi, Focus Group Discussion (FGD), dan pohon masalah yang dapat menghasilkan tindak lanjut dari permasalahan yang dihadapi oleh desa ini.
Terdapat beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam metode PRA antara lain:
Orientasi praktis dan keberlanjutan program
Gambar: Langkah-langkah Kegiatan
Tabel : Capaian Kegiatan
No. |
Permaslahan |
Solusi |
Target |
Capaian |
1 |
Perermasalahan permodalan (tingginya harga bibit ternak sapi dan ongkos pembuatan kandang yang cukup mahal) |
Mendirikan koperasi dan pembiayaan Pemerintahan Desa |
Berdiri koperasi Masyarakat dengan min. 100 aggota |
Tercapai 100% |
2 |
Lingkungan sosial yang menganggap kotoran sapi sbagai limbah yang kotor |
Kampanye kepada masyrakat bahwa kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk kompos; |
Kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan kotoran sapi sebagai pupuk kompos |
Tercapai 100%
|
3 |
Dukungan Pemerintah |
Pengajuan kepada pemerintahan desa agar dapat memberikan permodalan melalui sekema anggara APBDesa |
Permodalan dari Pemerintahan Desa senilai 100 Juta |
Tercapai 100%
|
BAB III HASIL KEGIATAN
Rentang Waktu
|
Kegiatan |
Deskripsi Kegiatan |
|
Bulan 1 |
Observasi dan survey potensi yang ada di Desa Tenggulang Baru |
Melakukan kegiatan turun lapang di dampingi ketua karang taruna bina desa ke masyarakat dan peternak yang ada di desa untuk mendapatkan data apa saja potensi yang ada di desa. Kegiatan observasi dan survey potensi ini merupakan langkah strategis untuk menggali dan memahami secara mendalam segala potensi yang dimiliki Desa Tenggulang Baru |
|
|
Melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama peternak dan masyarakat mengenai permasalahan yang ada |
Melalui kegiatan FGD bersama peternak dan masyarakat, kami berupaya untuk menciptakan forum interaktif agar para peserta secara terbuka bisa untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan perspektif mereka terkait permasalahan yang dihadapi. Dan diskusi ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara mendalam tantangan yang dihadapi oleh para peternak dan masyarakat setempat dalam konteks tertentu |
|
|
Pemaparan Action Plan ke Desa Tenggulang Baru |
Pemaparan Action Plan ke Desa Tenggulang Baru adalah langkah penting dalam menyampaikan rencana kegiatan yang telah dirumuskan sebagai respon terhadap analisis masalah. Dalam kegiatan ini, tim akan secara rinci menjelaskan setiap langkah yang akan diambil untuk bisa meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya |
|
Bulan 2
|
Sosialisasi Pemanfaatan pupuk organik dari feses sapi dan pupuk organik cair dari urin sapi |
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada peternak dan masyarakat terkait manfaat serta cara penggunaan bahan organik tersebut dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menambah nilai jual peternakan. Melalui kegiatan ini peserta akan diberikan pemahaman mendalam tentang potensi pupuk organik dari feses sapi dan pupuk organik cair dari urin sapi sebagai sumber nutrisi yang ramah lingkungan |
|
Bulan 3 |
Pembuatan pupuk organik |
Kegiatan pembuatan pupuk organik |
||
|
dari feses sapi dan |
dari feses sapi dan pupuk organik cair |
||
|
pembuatan pupuk organik |
dari urin sapi dilakukan bersama |
||
|
cair dari urin sapi bersama |
peternak dan masyarakat Desa |
||
|
peternak Tenggulang Baru |
Tenggulang Baru yang melibatkan |
||
|
|
partisipasi aktif para peternak agar bisa |
||
|
|
membuat dan menghasilkan pupuk |
||
|
|
organik yang bermutu tinggi, Dalam |
||
|
|
kegiatan ini peternak dan masyarakat |
||
|
|
akan dipandu melalui prose langkah- |
||
|
|
langkah pembuatan higga tahap |
||
|
|
pematangan pupuk |
||
|
Monitoring |
dan |
evaluasi |
Kegiatan monitoring dan evaluasi |
program |
|
|
merupakan upaya sistematis untuk |
|
|
|
|
mengawasi dan menilai pelaksanaan |
|
|
|
|
kegiatan yang sudah berjalan guna |
|
|
|
|
memastikan pencapaian tujuan yang |
|
|
|
|
diinginkan |
Pengembangan masyarakat adalah mengembangkan kemampuan masyarakat lapis bawah dalam mengidentifikasi kebutuhan, mendapatkan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan serta memberdayakan mereka secara bersama-sama (Suharto 2017). Tujuan pengembangan masyarakat adalah meningkatkan keterampilan dan kemandirian masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya (Zubaedi 2013). Pengembangan masyarakat dalam konteks ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pelatihan kepada para peternak Desa Tenggulang Baru. Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dari feses sapi dan pupuk organik cair dari urin sapi yang nantinya bisa dijadikan sebagai produk inovasi yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau ekonomi para peternak sapi Desa Tenggulang Baru.
Dalam Hal Permasalahan Permodalan Masyrakat Desa Tenggulang Baru Membuat Proposal Kepada Pemerintah Desa Tenggulang Baru agar dapat memberikan permodalan terhadap masyaraka yang ingin melakukan usaha ternak Sapi pedaging, dan direspon oleh Pemeritah desa tenggulang baru bahwasanya Pemerintah Desa Tenggulang Baru siap untuk memberikan permodalan terhadap masyarakat dikarenakan ini selaras dengan program pemerintah pusat mengenai ketahanan pangan dan pemerintah desa Tenggulang Baru meminta Kepada Masyrakat agar ikut serta dalam keanggotaan Koprasi Desa Merah Putih yang akan dibentuk oleh Pemerintah Desa Tenggulang Baru.
.Tabel 3.1 Contoh Tabel Evaluasi Capaian Kegiatan
No. |
Permasalahan |
Solusi |
Target |
Capaian |
1 |
Perermasalahan permodalan (tingginya harga bibit ternak sapi dan ongkos pembuatan kandang yang cukup mahal) |
Mendirikan koperasi Desa Merah Putih dg anggota 100 orang |
100% |
100% |
2 |
Lingkungan sosial yang menganggap kotoran sapi sbagai limbah yang kotor |
Pelatihan dan diskusi masyrakat untuk pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi |
70% |
50% |
3 |
Dukungan Pemerintah |
Mendapat dukungan Pemerintah Desa dengan Sarat ikut menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih |
60% |
100% |
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kegiatan analisis pengelolaan usaha ternak sapi pedaging yang dilaksanakan di Desa Tenggulang Baru, masalah lingkungan sosial yang timbul yang diakibatkan limbah kotoran sapi penulis mengupayakan kampanye kepada masyarakat bahwasanya kotoran sapi dapat digunakan sebagai pupuk organik dengan pengelolaan yang tepat dan akan bernilai ekonomis. Dan dalam hal Permasalahan permodalan penulis memberikan solusi agar berkolaburasi dengan pemerintah Desa Tenggulang Baru agar dapat memberikan permodalan kepada masyarakat dengan cara masyarakat membentuk koperasi dan mengajukan proposal kepada pemerintah Desa Tenggulang Baru. Adapun masalah dukungan Pemerintah Desa Tenggulang Baru penulis berdiskusi dengan Pemerintah Desa Tenggulang Baru bahwasanya Pemerintah Desa harus mendukung Masyarakat dalam hal permodalan peternak sapi karena hal itu sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam hal Ketahanan Pangan.
Kolaburasi antara Pemerintah Desa Tenggulang Baru dan peternak di desa yang sudah berpengalaman dapat memberikan motivasi terhadap masyarakat yang ingin malakukan usaha yang sama dengan mengkampanyekan bahwasanya beternak sapi pedagin merupakan hal yang tidak sulit dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa Tenggulang Baru.
Lampiran 1 : Foto-Foto Kegiatan (maksimal satu halaman)
Lampiran 2: Logbook Kegiatan
Logbook Kegiatan KKN
Judul Kegiatan |
: |
Analisis Usaha Peternakan Sapi Potong Masyarakat Desa Tenggulang Baru |
Nama Mahasiswa |
: |
Bambang Purwanto |
NIM |
: |
2261201401 |
Mitra Sasaran |
: |
Masyarakat Desa Tenggulang Baru |
Lokasi/Alamat Mitra |
: |
Desa Tenggulang Baru Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan |
No. |
Tanggal |
Kegiatan |
Capaian |
1 |
23 Juni |
Mengunjungi peternak dan Masyarakat Desa Tenggulang Baru untuk melakukan wawancara |
100% |
2 |
37 Juni |
Berbincang dengan pemerintahan Desa tengtang hal peternak dan permasalahan di masyarakat |
100% |
3 |
5 Juli |
Melkukan pertemuan antara masyrakat dan Pemerintah Desa |
100% |
4 |
10 Juli |
Melaksanakan diskusi antara peternak di desa yang sudah ahli di bidang peternakan sapi dengan masyarakat yang ingi ikut dalam hal berternak |
100% |
5 |
25 Juli |
Kunjungan kepada masyarakat dalam hal pengelolaan peternakan dan pengelolaan limbah kotoran Sapi |
70% |
Unduh Lampiran:
Laporan Tugas MBKM